Rabu, 27 Juni 2012

Contoh Kasus

Berikut ini adalah contoh kasus perusahaan sukses:

Bapak A mengawali usahanya sebagai penjual bakso keliling. Setiap pagi-pagi sekali dia selalu pergi ke pasar membeli bahan untuk membuat bakso.Sepulang dari pasar, Bapak A dibantu istri dan anaknya menyiapkan segala keperluan untuk membuat bakso. Sejak awal berjualan, Bapak A selalu memilih bahan-bahan yang terbaik untuk menjaga kualitas bakso jualannya. Setelah bakso dan uba rampenya siap, sekitar jam 4 sore Bapak A mulai menjajakan baksonya dengan menggunkan gerobak. Ada sekitar 8 kampung yang didatangi Bapak A untuk berjualan bakso bahkan disaat hujan sekalipun tidak menyurutkan semangat Bapak A untuk tetap menjajakan baksonya. Bila sedang ramai, jam 9 malam Bapak A sudah bisa kembali ke rumah. Namun saat sedang sepi, sampai tengah malam baru kembali ke rumah. Itupun masih dengan dagangan yang masih tersisa. Berbagai pengalaman pahit maupun manis pernah dialami Bapak A. Mulai dari dagangan yang diborong orang mabuk tanpa dibayar, dirampas uang hasil penjualan baksonya, sampai ditabrak metromini. Namun Bapak A tetap bersemangat berjualan bakso

Lambat laun jumlah pelanggan bakso Bapak A mulai banyak. Bapak A yang sudah menyisihkan sebagian uang dari sebagian keuntungan penjualan baksonya sejak 10 tahun yang lalu akhirnya punya uang untuk menyewa sebuah ruko kecil di pasar kecamatan. Langkah cerdas yang dilakukan Bapak A seminggu menjelang kepindahanya di tempat jualan yang menetap, dia membagikan brosur kecil kepada para pelanggannya yang berisi informasi mengenai dimana dia akan berjualan secara menetap. Hal ini akan memudahkan para pelanggan untuk menemukan dimana Bapak A berjualan.

Ternyata keputusan untuk berjualan secara menetap di pasar kecamatan merupakan keputusan yang tepat. Kurang dari setahun usaha jualan bakso Bapak A berkembang dengan pesat dan mampu membeli ruko yang selama ini disewa untuk tempat berjualan bahkan Bapak A juga membeli 3 ruko disamping ruko yang ditempati sekarang. Sampai akhirnya tepat setahun setelah berjualan secara menetap, Bapak A juga bisa membuka 3 cabang warung baksonya di ibukota kabupaten. Sejak saat itu, usaha jualan bakso Bapak A terus berkembang hingga sampai saat ini telah mempunyai cabang sebanyak 50 warung bakso yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Sampai akhirnya saat ini bisnis jualan bakso telah dilakukan secara franchise mengingat banyaknya permintaan untuk membuka cabang di beberapa kota lainnya. Dengan mengembangkan usaha secara franchise, secara otomatis Bapak A harus mensuplai kebutuhan bakso pada setiap cabang. Hal inilah yang mendorong Bapak A untuk mendirikan usaha pembuatan bakso. Bila semula produksi baksonya hanya untuk mencukupi kebutuhan cabang, lambat laun hasil produksi baksonya tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri namun juga telah mampu menghiasi rak-rak di beberapa supermarket besar tingkat nasional

Berawal dari berjualan bakso secara keliling yang kemudian meningkat menjadi berjualan menetap di sebuah ruko sampai akhirnya memiliki perusahaan yang memproduksi bakso telah mengantarkan kisah sukses Bapak A untuk menjadi salah satu pengusaha yang berhasil di Indonesia. Berkat ketekunan, kejujuran, keuletan, serta jiwa pantang menyerah telah membuktikan bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin diraih apabila kita mau berusaha.

Sumber:  http://carapedia.com/kasus_perusahaan_sukses_info752.html
http://www.upnyk.ac.id/

Rabu, 06 Juni 2012

Bentuk Komunikasi Bisnis



Bentuk Komunikasi Bisnis

Komunikasi tertulis :
Pengumuman, memo, e-mail, surat, laporan, proposal dll.
Keuntungan :
Catatan permanen, Pesan yang terencana, Ekonomis, Distrubusi lebih mudah.

Komunikasi lisan :
Pembicaraan, telepon, wawancara, rapat, konfrensi
Keuntungan :
Feedback langsung, Bisa menangkap nonverbal, Mudah Saluran Komunikasi

Komunikasi formal :
mengikuti garis hirarki atau jabatan
Tiga arah komunikasi formal :
Downward : dari pengambil keputusan ke karyawan; Contoh : Kebijakan, rencana, strategi, instruksi dan prosedur
Upward : dari pekerja kepada pimpinan; Contoh : laporan kerja, dan usulan perbaikan
Horizontal : sesama karyawan/level yang sama; Contoh : Meeting, e-mail, dan memo
Saluran Komunikasi

Komunikasi informal (grapevine) :
berdasarkan hubungan sosial karyawan sering bersosialisasi saat makan siang, istirahat atau pulang kantor. bila banyak informasi yang beredar melalui informal artinya komunikasi formal tidak efektif Keuntungan :informasinya lebih cepat dan efektif  bisa mengekspresikan pendapat tanpa ragu-ragu .

Fungsi Komunikasi ada 2 yaitu Fungsi internal dan Fungsi external

Fungsi Komunikasi ada 2 yaitu Fungsi internal dan Fungsi external

Fungsi internal dan external komunikasi bisnis secara umum :
1. Menginformasikan (to inform)
2. Membujuk (to persuade)
3. Mempromosikan (to promote goodwill)

Komunikasi Bisnis Internal
Internal : atasan, bawahan dan rekan kerja
Fungsi :
Mengeluarkan dan menjelaskan peraturan/prosedur
Menginformasikan progres perusahaan
Mendorong pegawai melakukan perbaikan
Evaluasi, memberi penghargaan dan menegur pegawai

Komunikasi Bisnis External
Eksternal : konsumen, suplier, pemerintah, dan publik
Fungsi :
Membujuk konsumen membeli produk
Menjelaskan produk atau layanan
Mengklarifikasi spesifikasi yang dibutuhkan
Mempromosikan image positif perusahaan
Memberikan kredit dan menagih piutang